Hanya Karena 10 Juta, PLN Bolmong Acuhkan Keselamatan
BOLMONG,
NEWS METRO - Pembangunan Jembatan di
Desa Sauk Kecamatan Lolak Kabupaten Bolaang Mongondow telah selesai
dilaksanakan oleh PT.Trisna Jaya. Proyek jembatan yang menelan anggaran 10
miliar Rupiah itu terletak di jalan Trans Sulawesi nampak terlihat kokoh menggantikan
jembatan lama dengan ukuran berbeda, yang mana jembatan yang baru ini jauh
lebih besar daripada yang lama.
Secara kebutuhan, masyarakat
boleh bersyukur dengan adanya jembatan baru itu. Namun sangat di sayangkan ada
hal yang membuat masyarakat pejalan kaki tidak merasa aman saat melintasi
jembatan tersebut.
kabel listrik
tegangan tinggi yang seharusnya berada belasan meter dari jangkauan orang
dewasa, kini tinggal berjarak 2 meter dari pinggiran/sisi kanan jembatan itu.
Sesuai pantauan wartawan, kabel itu ‘maut’ itu penuh ancaman bagi warga.
Frans Maleo selaku Sangadi
(Kepala Desa) Sauk membenarkan hal itu. Ia mengatakan, awalnya sebelum
pelaksanaan, pihak PT Trisna Jaya sudah berjanji bahwa mereka akan membantu PLN
untuk proses pemindahan tiang bersama kabel litrik.
“PT Trisna Jaya akan membantu
pemindahan tiang listerik dan kabelnya dengan biaya sebesar Rp.25.000.000,
namun pihak PLN menolak dengan mengajukan harga Rp.30.000.000,” bebernya.
Tawar-menawar tersebut,
lanjut Maleo, tidak menemukan kesepakatan pemindahan tiang litrik itu sehingga
tertunda hingga kini. “Padahal hal ini sangat membahayakan masyarakat, terutama
para pejalan kaki. “Lebih menghawatirkan lagi adalah adalah anak - anak hingga
orang dewasa yang berjalan kaki di musim penghujan, Setrum itu bertegangan
sangat tinggi, “ungkap Sangadi Sauk.
Beberapa masyarakat saat
mintai keterangan mengatakan sangat merasa khawatir denga posisi kabel litrik
seperti itu. Menurut Anwar gobel tokoh masyarakat Desa Sauk, keadaan
seperti itu harus segera di antisipasi. “Artinya Pemindahan Tiang listrik
tersebut harus segera dilaksanakan oleh PLN. Jangan nanti sudah ada korban
nyawa, baru semua saling lempar tanggungjawab, ini bicara nyawa manusia,”
tuturnya.
Sangat disayangkan, pihak
PT.PLN saat dihubungi via telpon 0852xxxxxxx, seperti biasanya dengan bahasa
klasik mereka, demikianlah jawaban yang diterima masyarakat DEsa Sauk, yaitu
tidak bersedia memberikan keterangan.
“Sikap seperti ini bukanlah sikap manusiawi. Kami berharap
semoga berita ini sampai pada Pak Presiden RI Joko Widodo, dan biarlah Pak
Presiden menilai pantas atau tidak sikap pihak PT PLN itu,” ungkap warga
serempak.(Jemmy/Yance)