MENGUAK MESTERI GUNUNG KENDENG YANG HARUS DI SELAMATKAN
PATI NEWS METRO ONLINE - Peradaban fenomena alam yang sering kali menjadi momentum sebagai
media ritualisasi bagi para lelaku musyafir yang
ingin mengehatui
tembus pandang di alam
dunia lain. Seperti yang di kutip dari petualangan yang dilakukan oleh seorang
pendatang baru yang mencari sebuah peradaban dunia yang menjadi paku bumi.
Sebut
saja Eyang Syurya yang menjadi petualang dunia yang sudah menemukan jati dirinya
melalui keyakinan sebagai sarana lelaku.
Lantas siapakah Eyang Syuryo yang
sebenarnya…?
Mari kita lihat jati dirinya untuk di
rilis sebagai wahana acuan anak cucu di wilayah Pati selatan.
Guna memahai arti
dari perjalanan Eyang Syuryo untuk menyelamatkan peradaban gunung kendeng yang
saat ini menjadi incaran public yang rencana di jadikan sebagai pabrik semen.
Dengan
dasar inilah penulis sengaja merilis hasil petualangan Eyang Syuryo yang
bermanfaat untuk menyelamatkan sumber mata air dan lingkungan yang penuh
keindahan alamnya untuk di lestarikan.
Perlu di ketahui bahwa Eyang Syuryo
adalah pendatang baru dari Singosari, Malang. 25 Agustus 1943. Eyang Syurya
ternyata bukan orang yang terlahir dari bumi Pati, beliau lahir dan di besarkan
di sebuah kota kecil di Jawa Timur. Sejak mulai 12 tahun yang lalu tepatnya
tahun 2005 Ir. Syuryo mendapat wangsit dari keyakinan untuk melakukan
perjalanan napak tilas, menelusuri hal ghaib di pulau jawa.
Petunjuk yang ia terima bukan hanya
sekali bahkan sampai tiga kali tidak di hiraukan. Karena hal yang ghaib menurut
Eyang Syuryo tidak berarti baginya. Baru setelah ada petunjuk yang ke dua ada
perubahan secara fisik dan pesikis tubuhnya merasa panas, ia belum juga melakukan perjalanan.
Setelah
mendapatkan petunjuk yang ketiga barulah ada perubahan yang signifikan antara
keadaan nyata (logika ) dengan keadaan ghaib (keyakinan) yang merubah keinginan
dari Ir.Eyang Syuryo untuk meninggalkan duniawi melakukan perjalanan napak tilas keluar dari
bumi kelahiranya.
Napak Tilas
Perjalanan Ir. Eyang Syuryo
Perjalanan pertama, beliau
melangkahkan kaki ke bumi Pariyangan Jawa Barat. Kemudian melanjutkan ke bumi
Jawa Timur. Dari sekian banyak perjalanan yang dilakukan di Jawa timur, Eyang
Syuryo sudah banyak tempat yang beliau singgahi. Dari Jatim beliau mendapatkan
petunjuk untuk mengakhiri perjalanan melanjutkan di Jawa tengah.
Perjalanan di jawa Tengah di mulai
dari ujung Utara tepatnya di gunung Muria. Di situ singgah di pemakaman wali
Allah yaitu Sunan Muria dan Kudus bagian dari jumlah wali Sembilan. Di samping
itu juga singgah di puncak songolikur yang menjadi mediasi untuk mengetahui
fenomena alam sebagai pintu untuk melihat dimensi dunia ghaib.
Kemudian, beliau melanjutkan
perjalanan di pulau jawa bagian selatan, diantaranya adalah Parang tritis dan
Keraton Yogyakarta. Setelah perjalanan dari pantai selatan, beliau mendapat
petunjuk untuk melanjutkan perjalanan menuju di pulau bagian tengah, tepatnya
di makam Syeh jangkung landoh kayen Pati. Di makam tersebut beliau mendapatkan
petunjuk mensiarkan tentang keyakinan.
Di situlah beliau dapat menerapkan
keyakinan tentang hidup dan bagaimana manusia dapat berguna bagi sesamanya. Dari
makam Syeh jangkung tersebut, Ir.Eyang Syuryo melanjutkan perjalanan ke makam
Angkling Darma di Maluwopati desa Baleadi Sukolilo Pati. Dalam meditasinya, beliau
mendapatkan petunjuk untuk menuju pusat peradaban keyakinan di pulau jawa.
Yaitu ke Watu Payung yang terletak di pegunungan kendeng tepatnya KM 27 ke arah
selatan dari pusat pemerintahan Kabupaten Pati Jawa Tengah yaitu di bumi
gadudero Sukolilo Pati.
Antara
Gunung Kendeng dan Keyakinan
Menurut Ir. Eyang Syuryo bahwa
didalam gunung kendeng tersebut di yakini adanya fenomena alam yang sangat
bermanfaat bagi masyarakat Pati dan sekitarnya yang menghuni di sepanjang
gunung kendeng tersebut. Kenapa demikian…? Menurut Ir.Eyang Syuryo, keyakinan
atau spiritual terkuat sedunia ada di lingkup gunung kendeng tepatnya di watu
payung.
Antara Logika dan Keyakinan
Selama Ir.Eyang Syuryo berada di watu
Payung secara keyakinan (ghaib), berdialog dengan penghuni Watu Payung :
seperti dikutif dari dialog Eyang Syuryo dengan alam ghaib diantaranya :
Ghaib ; awakmu teko
rene sing menehi reti kowe sopo..?(Kamu datang
kesini yang memberitahu kamu siapa?)
Eyang Syuryo ; Kowe sopo…? (Kamu
siapa…?)
Ghaib ; Kowe ora usah takon sopo aku, aku wis nitis ning
putuku. Kuwi sing bakale mayungi pulau jowo. ( Kamu tidak usah tanya siapa aku,
aku sudah menyatu pada cucuku. Itu yang nantinya bisa melindungi pulau jawa.
Setelah selesai dialog dengan alam
ghaib, Eyang Syurya menjadi lemas dan gemetar. Beliau kemudian mendapat
petunjuk untuk kembali ke makam Syeh jangkung saja. Di situ ir.Eyang
Syuryo mendapat petunjuk lagi sesuai yang diterima di Watu Payung untuk menemui
cucu dari penguasa ratu watu payung. Cucu yang di maksud adalah yang menerima
anugerah di pulau jawa. Ir, Eyang Syuryo kemudian menemui cucu penguasa ratu
payung sebanyak empat kali. Dari situlah ir.Eyang Syuryo baru meyakini bahwa
antara ghaib dan logika adalah nyata.
Setelah mendapat keterangan dari cucu
tersebut beliau ditugaskan untuk mensiarkan sesuatu yang ghaib secara alam
nyata /logika. Bahwa apa yang di lakukan selama perjalanan agar bermanfaat bagi
orang banyak.
Hal yang sama juga dikuatkan dengan
pernyataan Mbah Ngatmo, sesepuh kelahiran 1943 di gunung kendeng tepatnya dukuh
Pucang desa jatiroto kayen. Menurut keyakinanya, Watu Payung secara ghaib Mbah Ngatmo menyaksikan
dan melihat adanya kelir wayang dan disitu juga ada air menetes dari atas ke
bawah yang merupakan taman sari dijamanya. Selain itu, Mbah Ngatmo juga melihat
para Dewa dan Dewi dengan jumlah yang sangat banyak. Setelah dari watu payung
Mbah Ngatmo mendapat petunjuk untuk bertemu dengan orang yang menerima anugerah
yang di sebutkan sebagai wakil dari Dewa dan dewi seperti yang ditemui oleh
Ir.Eyang Syuryo. Dari uraian tersebut diatas, antara keyakinan, ghaib dan
logika adalah sangat berhubungan erat yang satu sama lainya sangat berkaitan
Bagaimana
Dengan Keselamatan Gunung Kendeng
Dengan kehadiran ir.Eyang Syuryo dan
Mbah Ngatmo merupakan bagian bentuk penyelamatan gunung kendeng yang menjadi
incaran para insfestor pabrik semen yang notabene bisa merusak lingkungan.
Kalau hal ini di biarkan, bagaimana nasib lingkungan dan bagaimana keberadaan
gunung kendeng yang punya fenomena alam yang sangat berarti bagi banyak orang
terutama wilayah Pati Selatan. Lantas bagaimana dengan pemerintah di Kabupaten
Pati yang rencana meng golkan pabrik semen. Dan bagaimana nasib warga yang
berada di lingkup gunung kendeng.
Kembali pada perjalanan ir.Eyang
Syuryo yang berangkat untuk meninggalkan duniawiyah demi kepentingan masyarakat
banyak. Menurut, Eyang Syuryo sesuai keyakinanya, bumi pertiwi di wilayah
gunung kendeng Sukolilo pantas untuk di selamatkan dan dilestarikan guna
menyelamatkan lingkungan yang indah juga menyelamatkan fenomena alam untuk anak
cucu dan seterusnya. . (tim news
metro/Pati)




0 Response to "MENGUAK MESTERI GUNUNG KENDENG YANG HARUS DI SELAMATKAN"
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.