Warga dan Pengelola Resah,Kawasan Kota Bunga Jadi Ajang Wisata Jahiliyah
Cipanas (Cianjur),
News Metro Online - Keberadaan warga Timur
Tengah di komplek Villa Elit Kota Bunga di kawasan wisata puncak Cianjur tepatnya di Desa Sukanagalih, Kecamatan Pacet
menuai masalah. Hal tersebut disinyalir akibat praktek prostitusi terselubung
yang melibatkan para broker yang memasok pelacur untuk para konsumen warga Arab.
Prilaku warga
Timur Tengah begitu bebas melakukan apa yang mereka kehendaki tanpa memikirkan
kerisian dan keresahan masyarakat. Bahkan tidak segan-segan juga mereka
melakukan pelecehan terhadap perempuan local walaupun saat itu mereka ada di
ruang terbuka, bukan di dalam ruangan.
Entis (62) warga
Desa Sukanagalih merasa resah dan
jengkel dengan prilaku warga Arab di
komplek Kota Bunga. “Asalnya saya tidak mengira bahwa orang Arab itu berprilaku
seperti layaknya yang di gambarkan Al-Quran yaitu jaman jahiliyah. Mereka
seenaknya saja berbuat apa yang mereka inginkan.” Tutur Entis kesal.
Franky maneger Kota Bunga sendiri mengatakan, keresahan warga sekitar di
rasakan juga oleh pihaknya. Menurut franky, kepemilikan Villa Kota Bunga memang
sudah menjadi milik pribadi, sehingga
pihaknya hanya mengelola keamanan dan fasilitas teknis lainnya. Tapi soal maraknya pelacuran bisa merusak citra perusahaan, tutur Franky.
pihaknya hanya mengelola keamanan dan fasilitas teknis lainnya. Tapi soal maraknya pelacuran bisa merusak citra perusahaan, tutur Franky.
“Persoalan ini
sebenarnya tanggung jawab dari aparat Negara, mulai dari pemerintahan desa setempat,
Sat Pol PP dan Kepolisian. Kami dari pihak perusahaan tidak mempunyai
kewenangan menindak mereka. Ini kan sudah masuk rana hukum.” Ungkap Franky saat
di temui di ruang kerja kantornya beberapa waktu lalu.
“Operasi yang
selama ini di laksanakan selalu saja bocor,
hingga tidak maksimal dalam hasilnya. Kami pihak perusahaan menghimbau
agar pihak Kepolisian hanya melibatkan pasukan inti saja. Biar personil
tambahannya dari satuan pengamanan internal kami yang jelas-jelas tahu medan di
sini.” Pungkasnya.
Sementara
Kapolsek Pacet, Cipanas AKP Boby Indra P
menyatakan, operasi yang dilakukan
beberapa waktu lalu berhasil mengamankan 12 orang. Itu adalah bukti keseriusan kepolisian Resort
Cianjur dan jajarannya dalam memerangi penyakit masyarakat.
“Intruksi Bapak
Kapolres Cianjur agar melakukan operasi
rutin di semua kawasan yang di sinyalir menjadi sarang penyakit
masyarakat. Terutama di Kota Bunga ini. Soal waktunya masih kita rahasiakan
karena takut bocor duluan” Jelas perwira muda ini saat di temui News Metro
beberapa waktu lalu.
Sedangkan mantan
Kepala Desa Sukanagalih H. Naja Atmaja terlihat mengkerut dahinya saat
mendengar isu pihaknya tidak pro aktif memerangi pelacuran di komplek Villa
Kota Bunga.
“Yang ngomong
kami tidak berbuat apa-apa itu cari masalah saja. Saya sebagai Kades dulu sudah
beberapa kali mengungkapkan hal ini di hadapan para pejabat, baik itu Muspida
ataupun Muspika. Cape saya menanggapi hal ini. Dulu ketika masih menjabat
sebagai kades saya banyak diam. Tapi sekarang bila ada yang bilang begitu lagi,
nih ngomongnya sama ini.” Ungkap Naja sambil menunjukan kepalan tangannya.
(Ruslan)
