7 GERAKAN KEAGAMAAN CIANJUR, MENUAI KONTRA
CIANJUR,NEWSMETRO.CO - Tujuh (7) program gerakan
keagamaan yakni melaksanakan Shalat subuh berjamaah (berjamaah 5 waktu), Ashar
mengaji (menghafal Al Qur’an), Mencintai Anak Yatim, Cianjur Anti Maksiat, Aku
Suka Shodaqoh, Peduli Fakir Miskin, dan Mewujudkan Kampung Peradaban Akhlaqul
Karimah. Ketujuh gerakan program tersebut saat ini sedang dilaksanakan oleh
Pemkab Cianjur di bawah pimpinan Bupati Irvan Rivano dan Wakilnya Herman Suherman.
Namun di tengah perjalanan sosialisasi dari program tersebut yang dikemas
melalui Cianjur Ngawangun Lembur (CNL) ternyata masih menuai kontra di
lapangan. Seperti yang diungkapkan Yanyan Mulyana, SH Praktisi Hukum Cianjur
misalnya, dirinya memberikan apresiasi pada program 7 gerakan keagamaan itu.
Tapi program itu terkesan sangat di paksakan. Sebab pada implementasinya
program tersebut masih bertolak belakang dengan kenyataan dilapangan. Contohnya
pada poin Cianjur Anti Maksiat, hal ini tidak sesuai dengan situasi kehidupan
sehari-hari warga cianjur, dimana masih ada tempat hiburan malam dan juga
paraktek prostitusi khususnya di kawasan cipanas cianjur.
Terus pada poin
Peduli Fakir Miskin, pada kenyataannya warga miskin di Cianjur masih banyak. Jika
dilihat menurut data yang ada, penduduk Cianjur sekitar 2,3 juta jiwa,
sedangkan untuk data penduduk yang mendapatkan jumlah penerima KIS dan Jamkesda
di Cianjur sekitar 1 juta lebih, jika dilihat dari data tersebut, hampir 50
persen penduduk Cianjur termasuk dalam kategori miskin,” tegas Yanyan Pada News Metro.
Lebih lanjut Yanyan memaparkan
memang harus dimaklumi pasalnya data yang ada di beberapa dinas di Cianjur
berbeda-beda, karena setiap intansi atau dinas mempunyai versi masing-masing
dalam mengkategorikan penduduk miskin. Selain itu dalam mewujudkan kampung
berahlakul karimah hal itu bukanlah sebuah program yang harus dipaksakan, pada
kenyataannya tidak sedikit para pemangku jabatan dilingkungan pemkab cianjur
masih ada yang melakukan penyimpangan dalam penggunaan anggaran pembangunan.
Julukan dahulu Cianjur yang terkenal sebagai Kota Santri, saat ini sudah tidak
melekat lagi. Harap Yanyan, Pengkajian yang matang sebelum program itu
dilaksanakan tentunya harus dilakukan dengan mengundang perwakilan semua elemen
masyarakat cianjur. Agar implementasi dari program tersebut bisa tepat guna dan
sasaran. (pul)
0 Response to "7 GERAKAN KEAGAMAAN CIANJUR, MENUAI KONTRA"
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.