Nasdem Harapkan, Politisi Di Pati Tegakkan Demokrasi Sebagai Representasi Masyarakat
PATI,
NEWS METRO - Apa yang di kemukakan politisi partai Nasdem di fraksi DPRD Pati
dari komisi D yaitu Ibu Muntamah beliau adalah sosok perempuan asal dari desa Ngagel kecamatan Dukuhseksti
Kabupaten Pati.
Beliau saat ini di percaya sebagai ketua partai pada tanggal 27
Agustus 2014 dan mendapat intruksi dari
DPP agar menjalankan visi misi ke bawah di fraksi melalui partai Nasdem Komisi
D bidang kesehatan.
Seperti yang di sampaikan Ibu
Muntamah kepada News Metro, bahwa semua
kebijakan adalah produk politik, maka produk hukum yang dihasilkan di kabupaten
Pati adalah produk dari partai politik. Sehingga untuk bisa bermanfaat bagi
negara, karena kita berpolitik di wilayah kabupaten Pati seyogyanya politisi
yang berada di DPRD Pati, diharapkan menjadi politisi politisi yang berkomitmen
dan memimirkan nasib rakyat pati.
Dengan prinsip restorasinya
Nasdem ingin menerapkan sesuai dengan fungsinya. Misalnya mendorong pemerintah
untuk memberikan pelayanan-pelayanan kepada masyarakat lebih baik. Termasuk
pelayanan yang memakai BPJS, tujuan pemerintah pusat dengan anggaran yang
begitu besar untuk melayani masyarakat.
Supaya masyarakat bisa terlayani dengan baik tanpa mengeluarkan biaya
berobat. Tetapi kondisi riil dibawah memang masih ada kendala soal pendataan
yang kurang akurat. Maka Partai Nasdem mendorong Bupati untuk memprogramkan
kelas tiga gratis, dan supaya carut marutnya data itu tidak berarti lagi. Ini
baru Nasdem yang berani mendorong Bupati Pati.
Sehubungan dengan tugas dewan
kata Muntamah, sebetulnya punya tanggung jawab sebagai representasi masyarakat.
Menurutnya, hanya penyerapan aspirasi masyarakat. Lebih- lebih sekarang banyak
isu-isu global yang memanas di kubu pemerintahan itu sendiri. Hal inilah yang mendasari Partai Nasdem punya komitmen
untuk merubah suhu produk politik yang
memanas melalui pandangan umum saat sidang paripurna. Nasdem sudah dua kali
paripurna lewat pandangan umum, tetapi Nasdem di Pati masih minoritas yaitu
kekuatan politik kami masih belum kuat untuk mendorong Bupati ini butuh dukungan semua pihak tidak hanya
Nasdem saja,”ujarnya.
Di tanya soal Partai Nasdem
yang sangat berani memberikan rekomendasi terkait pilkada di Pati yang hanya
calon tunggal melawan kotak. Secara tegas partai Nasdem pusat melalui DPP pusat
sebagai ketua bidang media mengatakan,”untuk menegakkan demokrasi di Pati, maka
Nasdem tidak memilih calon supaya yang di kotak ini ada representasi dari
partai politik. Kalau semua partai itu memberikan rekomendasi tidak hanya satu
calon, seolah olah partai politik tidak merepresentasikan bahwa masyarakat itu
punya pilihan lain. Partai itu hanya mendukung satu calon. Padahal yang namanya
demokrasi itu kan berhak memilih, kalau tidak cocok dengan calon maka memilih
kotak kosong. Kalau kotak kosong menang berarti harus ada pilihan ulang,”ucap
Muntamah tegas.
Sehubungan dengan lingkungan
isu-isu pemerinyah yang rencana meng golkan pabrik semen. Bagaimana tanggapan
dari dewan selaku wakil rakyat yang notabene pembela rakyat...? Menurut Nasdem, memang terkait masalah lingkungan
, kita semua tidak harus politisi sebetulnya, yang punya tanggung jawab
bagaimana alam ini. Kalau diganggu dari pihak lain, maka kelestarianya akan
dijaga didalam ekosistem akan terkait satu sama lain. Apabila ada ada satu hal
yang berubah , maka ekosistem itu akan berubah keseimbanganya.
Untuk secara formal, galian C
itu berada di kuasaan Propinsi. Ini perlu kita pahami bersama. Dan Nasdem
sebagai partai tingkat kabupaten secara langsung tidak punya wewenang. Karena
masing-masing pemerintahan di kabupaten pati terdiri dari ekskutif dan
Legislatif. Kemudian di propinsi, kebijakan otoritasnya ada di DPRD Propinsi dan Gubernur.
Soal ketahanan pangan secara
konkritnya di bidang pertanian kimia beralih ke pertanian organik. pupuk langka
jadi persoalan, hasil panen masih kesulitan harga jualnya. Keperpihakan
pemerintah kepada petani memang belum maksimal.
Terkait dengan pelayanan
masyarakat tentang urusan biaya nikah yang kian melambung tidak sesuai dengan
aturan pemerintah yang sudah ditetapkan. Bagaimana tanggapan Nasdem untuk mengatasinya,
agar tidak terjadi korupsi yang terbudaya pada tingkat oknum pemerintahan.
Nasdem menilai bahwa kemenag
itu instansi vertikal. Isu merebak dibawah pungli terjadi luar biasa saat
masyarakat mengurus proses pernikahan. Denhan kemenag itu hanya ada garis
koordinasi artinya tidak garis intruksi. Kontribusi masyarakat dengan
pemerintah diatur secara legal dengan Undang Undang dan Perda yang ada. Kalau
ada pungutan yang tidak sesuai dengan aturan, maka seharunya masyarakat berani
menolak atau melaporkan kepada pihak terkait.
Harapanya kepada masyarakat,
sebetulnya tidak hanya kesalahan pejabat yang andil dari masyarakat. Mengapa
demikian...? Karena masyarakat kadang-kadang melihat ada pungli yang tidak
sesuai aturan itu merasa biasa. misalnya pasrah kepada kaur kesra untu mengurus
pernikahanya. Karena merasa dibantu akhirnya memberikan kompensasi. Padahal
sebetulnya seorang modin ( kaur kesra) adalah sudah dapat bengkok sebagai
penghasilan dan selat dari APBD. Tetapi masyarakat masih tetap memberikan tips
dengan petugas. Inilah yang menjadi suburnya pungli pungli. Sedangkan pungli
kalau besar menjadi korupsi. Sedangkan pungli dengan korupsi tidak beda jauh.
Kalau korupsi itu
memanfaatkan jabatan untuk memperkaya kepentinhan sendiri atau orang lain.
Sedangkan pungli, karena semua aturan kontribusi masyarakat kepada negara itu
diatur, jika ternyata ada penarikan oleh pejabat baik pemerintah kabupaten
maupun pemerintah desa kepada masyarakat desa yang tidak diatur, maka
ituenggunakan jabatanya. Semua pihak punya kesadaran bersama untuk melawan
hal-hal yang seperti ini. Sehingga korupsi ini tidak terbudayakan di
masyarakat. Jadi masing-masing element masyarakat tidak memberikan pungli dan
pejabatnya tidak mau menerima pungli yang tidak sesuai aturan.
Sebagai anggota dewan
sebetulnya punya tangung jawab sebagai representasi masyarakat. Menurutnya, hanya penyerapan
aspirasi masyarakat. Memang semua pihak tidak hanya wakil rakyat. tapi juga
masyarakat yang tahu memberikan kesadaran kepada masyarakat lain, bahwa pernikahan
yang diatur oleh pemerintah mikanisme nikah. Nasdem juga menekankan bahwa
masyarakat itu menganggap kaur kesra ini adalah personal yang wajib dilibatkan
didalam pencatatan nikah. Padahal itu bisa diurus sendiri bagi yang tanpa harus
melalui modin.
Tapi masyarakat umum tidak tahu, kadang-kadang dimanfaatkan
oleh oknum oknum yang tidak bertanggung jawab. Modin adalah pejabat di tingkat
desa yang seharusnya punya kepedulian untuk membantu masyarakat dalam proses
pencatatan nikah. ini sebetulnya tahu dan membantu bukan memanfaatkan kondisi.
Masyarakat secara umum Nasdem berharap juga perlu mengawal semua pejabat untuk
melayani masyarakat sesuai aturan yang ada. Sehingga tidak memberatkan kepada
masyarakat , “harapnya. (tim news metro/pati)

0 Response to "Nasdem Harapkan, Politisi Di Pati Tegakkan Demokrasi Sebagai Representasi Masyarakat"
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.