Pasar Hewan Cianjur Menjamin Kesehatan Hewan Kurban
CIANJUR NEWS METRO.CO – Dari hasil
Pantauan NEWSMETRO.CO
baru – baru ini
di lapangan, menjelang Idul adha terlihat depot
hewan
kurban bermunculan
di banyak tempat.
Hal itu memungkinkan, masyarakat untuk membeli hewan di
lokasi yang lebih dekat. Namun hewan yang diperjual belikan di depot, belum tentu terjamin kesehatan nya.
Terkecuali, hewan ternak yang dibeli dari pasar hewan dan dijual kembali
melalui depot. Tentunya dapat menjamin kualitasnya, meski telah berada di depot
hewan kurban.
Menjelang
Idul adha tahun ini, masyarakat Cianjur diimbau untuk membeli hewan kurban di
pasar hewan yang telah tersedia. Hal itu bertujuan, untuk meminimalkan
pembelian berisiko jika hewan dibeli dari luar pasar hewan. Dikhawatirkan hewan
yang diperjualbelikan di luar pasar hewan tidak melewati tahap pemeriksaan yang
dianjurkan.
Sebaiknya
pembelian hewan kurban tetap difokuskan di pasar hewan saja. Karena,
pemeriksaan sampai penjualan hewan sudah jelas dan ditangani petugas
masing-masing, kata Yandri, tim medis Veteriner Pasar Hewan Dinas Kelautan
Perikanan dan Peternakan Kabupaten Cianjur (21 /08/17).
Yandri
menambahkan, pihaknya ingin memberikan kenyamanan pada para konsumen untuk
berkurban lebih terjamin. Pasalnya, pemeriksaan di pasar hewan tergolong rutin
dan terstruktur setiap kali hewan akan diperjualbelikan.
Kalaupun
masyarakat tetap membeli di depot hewan terdekat, Yandri mengharapkan
ketelitian masyarakat sebelum membeli hewan kurban. masyarakat harus meminta
surat kesehatan/tanda sehat hewan kepada pemilik depot, imbaunya.
Hal
tersebut, menurut dia dapat memberi jaminan lebih kepada konsumen yang hendak
membeli hewan di depot. Namun, jika masyarakat masih ragu membeli hewan di
luar, maka ia kembali menekankan pembelian di pasar hewan.
Menurut
Yandri, selain asal usul hewan yang jelas, penjualan di pasar hewan pun
menawarkan lebih banyak pilihan dengan harga yang kompetitif. Setiap hari
penjualan, yakni Senin dan Kamis, konsumen pun berkesempatan untuk mendapatkan
hewan dengan kualitas yang terjamin.
Hingga
saat ini, pasar hewan sudah menampung hingga 1000 ekor lebih domba dan kambing,
diklaim mampu memenuhi kebutuhan hewan potong/kurban masyarakat Cianjur. Yandri
mengaku, kebutuhan hewan kurban 2017 masih sama seperti 2016 lalu, yakni
berkisar pada 5000-6000 ekor hewan melalui jual beli di pasar hewan.,
”Sampai
saat ini, penjualan pun terus meningkat kisaran 50-60%. Setiap Senin dan Kamis,
tercatat sebanyak 400-600 ekor kambing dan domba terjual. Supply kami
banyak, Insya Allah akan surplus,” kata Yandri saat ditemui di pasar hewan Jalan
Siliwangi Cianjur.
Tak
hanya pembeli dari Cianjur, konsumen menjelang Idul adha dari kawasan Jabodetabek
pun meningkat. Sebagian besar dari mereka, merupakan penjual yang akan
menampung dan menjual kembali hewan-hewan asal Cianjur itu.
Hewan
dengan kisaran harga Rp 1,5 juta – 5 juta per ekor itu, 60%-nya didominasi oleh
pasokan hewan dari Cianjur selatan. Sementara 20% dari Cikalong dan Cipanas,
serta 20% lainnya dari wilayah Sukabumi.
Sementara itu, Kepala Seksi Bina Kesehatan dan Masyarakat
Veteriner Dinas Kelautan Peternakan dan Perikanan Agung Rianto mengatakan,
dinas akan melakukan pemeriksaan hewan kurban pada H-10 Idul adha nanti.
Pemeriksaan pun diprioritaskan pada hewan yang berasal dari luar Cianjur.
”Biasanya
untuk sapi-sapi yang didatangkan dari Lombok, atau lebih dikenal dengan Sapi
Bali dan juga sapi dari Jawa Tengah. Pemeriksaan itu perlu dilakukan, mengingat
jenis tersebut paling banyak peminatnya,”
Setiap
tahunnya, menjelang Idul adha diketahui terdapat lebih dari 1000 ekor sapi yang
didatangkan dari luar kota. Oleh karena itu, pendataan dan pemeriksaan pun akan
dilakukan secara maraton, dimulai dari pedagang besar sampai bandar. pendataan
dan pemeriksaan akan dilangsungkan hingga hewan siap dijual, tegas Agung.
”Tapi,
sejauh ini Alhamdulillah di wilayah Cianjur tidak pernah ditemukan hewan kurban
yang penyakit tertentu. Walaupun ada beberapa yang mengalami pengerasan atau
pengapuran hati sisa pengobatan cacing hati, hewan itu tetap aman dikonsumsi,” jelasnya.
Mengenai
data akurat jumlah hewan kurban yang dipotong per wilayah, Agung mengaku telah
berkoodinasi dengan unsur muspida seperti pihak desa, Dewan Kemakmuran Masjid
(DKM), Majelis Ulama Indonesia (MUI) Cianjur, dan Kementerian Agama (Kemenag).
Pihak-pihak tersebut, dinilai lebih mengetahui jumlah hewan yang melalui tahap
pemotongan. Dengan demikian pendataan total hewan kurban pun bisa lebih
akurat. (pul/adi)
0 Response to "Pasar Hewan Cianjur Menjamin Kesehatan Hewan Kurban"
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.