Puluhan Wartawan Tanpa Surat Kabar (WTS) Gentayangan Di Satpas SIM Pelabuhan Ratu.
PELABUHAN RATU, NEWSMETRO.CO - Puluhan
Wartawan Tanpa Surat Kabar, alias WTS, setiap hari gentayangan di Satuan
Penyelenggara Administrasi SIM (Satpas) Polres
Kabupaten Sukabumi, Jalan Sudirman No.12
Pelabuhan Ratu, Jawa Barat.
Keberadaan puluhan wartawan tanpa
surat kabar ini, diakui sangat mengganggu kenyamanan masyarakat yang akan mengurus Surat Izin Mengemudi (SIM).
Asep misalnya, pria warga jalan Ciseke,
Kelurahan Babakanjaya, Kecamatan Parung Kuda, Kabupaten Sukabumi yang ditemui NEWSMETRO.CO Senin Pagi (28/8) dilokasi perparkiran sepeda
motor yang berada persis didepan Satpas usai
mengurus SIM golongan C mengakui bahwa
keberadaan para oknum yang mengaku – ngaku wartawan tersebut dirasakan sangat mengganggu sekali.
“Terus terang pak, proses pengurusan SIM disini sudah tidak
nyaman lagi. Tadi pas saya baru sampai, belum juga turun dari sepeda motor
sudah disamperin calo yang menawarkan jasa untuk pengurusan SIM.” Kata Asep.
Yang lebih menjengkelkan lagi,
lanjut Asep, padahal sudah berkali – kali ia menolak tawaran pria tersebut, tapi pria ini terus membuntutinya sembari mengiming – imingi
jika mengurus SIM lewat bantuannya maka akan lebih cepat ketimbang
mengurus sendiri.
Namun upaya serta langkah pria
ini baru terhenti sesampainya dipintu masuk yang dijaga ketat oleh petugas Satpas. Jelas Asep pemohon
SIM C kepada NEWSMETRO.CO sembari menaiki
sepeda motor nya.
Seperti halnya Asep, hal senada
dikeluhkan juga oleh pria setengah baya warga desa Warnajati, Kecamatan
Cibadak, Kabupaten Sukabumi, Provinsi Jawa Barat yang enggan menyebutkan jati
dirinya kepada NEWSMETRO.CO.
Lebih lanjut pria ini mengatakan,
selain mengganggu kenyaman masyarakan
dalam mengurus SIM, harga yang ditawarkan oleh oknum yang mengaku wartawan ini
sangat fantastis. Padahal jika mengurus langsung lewat loket, setelah lulus
teori dan praktek, biaya SIM C cuma 100
ribu rupiah. Begitu pun dengan biaya SIM A yang hanya 120 ribu rupiah. Jelas pria pemohon SIM A yang
tidak mau menyebutkan berapa biaya SIM A yang sebelumnya ditawarkan oleh
oknum yang mengaku wartawan kepada nya.
“Bapak gak usah tanya berapa harga
SIM yang mereka tawarkan ke saya, itu urusan mereka buat umpanin anak istri,
yang jelas tadi saya urus lewat prosedur
cuma habis 120 ribu ditambah biaya kesehatan dan asuransi, itu aja.” Imbuh pria yang mengaku sehari – hari berprofesi sebagai pedagang perabot keliling mengunakan
Suzuki Pick Up.
Ditempat terpisah, Ketua Umum
Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Pers, Robinson Togap Siagian kepada NEWSMETRO.CO
mengatakan, dalam memperingati Hari Pers Nasional tahun 2016 lalu di Ambon, kesepakatan
Dewan Pers dengan Kapolri lewat memorandum
of understanding (MoU), telah disepakati bawasanya oknum yang mengaku – ngaku wartawan dapat ditangkap oleh polisi dan dipidanakan.
Terkait dengan itu, kata Robinson, karena sudah ada
kesepakatan bahwa oknum yang mengaku – ngaku wartawan padahal tidak memiliki
media, maka polisi bisa langsung menangkap dan mempidanakan tanpa harus melalui Dewan Pers.
Sementara dari hasil investigasi NEWSMETRO.CO
dilapangan Senin (28/8/2017, terlihat beberapa oknum yang mengaku – ngaku wartawan
sedang menunggu calon pemohon SIM di
tempat parkir sepeda motor. Selain itu terpantau ada yang menunggu di kios foto copy serta di depan klinik kesehatan yang semuanya
berada diluar gedung satpas SIM.
Sangking ketatnya
penjagaan, satupun dari puluhan oknum yang mengaku wartawan, tidak di-izinkan
masuk kedalam halaman gedung Satpas, kecuali pemohon SIM. (JK)

0 Response to "Puluhan Wartawan Tanpa Surat Kabar (WTS) Gentayangan Di Satpas SIM Pelabuhan Ratu. "
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.