Pembagian Kartu Tani Dikeluhkan Para Petani

CIANJUR, NEWS METRO.CO - Pembagian Kartu Tani yang dikeluarkan Kementerian Pertanian(Kementan)yang dibagikan pihak Bank Mandiri di Kecamatan Cibeber, Cianjur, Jawa Barat,di Aula Desa Cihaur,Rabu(27/12),menuai kekesalan warga(petani) dan membuat sejumlah petugas kewalahan.Pasalnya dari empat desa se Kecamatan Cibeber,Yaitu Desa,Cibadak,Desa Cimanggu,Desa Cihaur dan Desa Cisalak diserentakan.

Selain itu,dari sekian ribu petani yang datang untuk mendapatkan kartu tani tersebut dinilai masih kurang efektip.Bahkan banyak warga yang nunggu dari jam 08.00 pagi,hingga sore hari belum juga mendapatkan kartu.

Salahseorang Petani Warga Kampung Bobojong Desa Cimanggu,Dayat(50), mengaku dirinya sudah nunggu dari pagi,belum juga mendapatkan kartunya.

"Masa saya dari pagi sampai sore gini belum ada kartunya.Kan sangat tidak mungkin.Bahkan itu sudah membuang waktu saja,"ujar dia.

Sementara itu Ketua Gapoktan Sinar Tani Desa Cihaur,Dani(40)mengatakan,pihaknya merasa senang dengan adanya program tersebut,disisi pihak, saya secara pribadi masih kurang setuju masih ada petani kelompoknya yang belum mendapatkan kartu tani.saya pun menyayangkan kurangnya sosialisasi oleh pihak terkait. Dengan pembagian kartu yang diserentakan. Para petani banyak yang ngeluh.

" Saya mewakili para petani lainya, meminta agar semua petani yang ada gapoktan kami mendapatkan," katanya.

Selain itu,Kepala Desa Cibadak Elan Hermawan menambahkan, dengan adanya pembagian kartu tani diserentakan empat desa sekaligus,pihaknya menyayangkan adanya petugas dari pihak bank yang tidak epektip cara pembagiannya.

"Saya juga tidak paham,cara membagikannya,kasian warga cibadak juga banyak yang tidak mendapatkan,"ungkap dia.

Menurut dia,padahal kalau ada sosialisasi dulu dari pihak bank gak petani tidak akan membludak seperti ini.Yang kasian lagi sudah nunggu dari pagi,mending kalau ada kartunya.

"Jadi saya harap, kek intansi terkait,untuk pembagian gelombang kedua harus tertata dulu,supaya tidak terjadi lagi kekecewaan para petani,"ucapnya.. (Dri)